Nama : Vera Christina
Kelas : 4 eb25
NPM : 27211256
PERKEMBANGAN
PT.NESTLE
Latar
Belakang
Nestlé adalah
sebuah perusahaan multinasional di Vevey, Swiss yang bergerak dalam bidang
makanan. Didirikan pada tahun 1867 oleh Henri Nestlé. Perusahaan ini
menghasilkan makanan dan minuman seperti makanan bayi, susu, kopi, cokelat, dan
lain-lain. Perusahaan ini masuk dalam bursa saham SWX Swiss Exchange.
Pada tahun 1842.
Henry Nestle membeli salah satu industri yang paling progresif dan lincah pada
region itu pada masa tersebut ia juga terlibat dalam memproduksi minyak kacang
(digunakan sebagai bahan baker lampu minyak), minuman keras, rum, dan cuka. Ia
juga mulai mempruduksi dan menjual air mineral bergas dan lemonande, meskipun
pada tahun-tahun krisis dari 1845 dan 1847 Nestle menghentikan produksi air
mineralnya.
Nestle mulai tumbuh
dan berkembang menjadi sebuah perusahaan makanan terbesar di dunia, serta
perusahaan makanan dan minuman yang telah di percaya oleh banyak orang di
seluruh dunia secara turun temurun hingga sekarang. Perusahaan Nestle tersebar
di seluruh mancanegara, Nestlé berkomitmen untuk tetap mengembangkan
produk-produk melalui inovasi dan renovasi demi memuaskan kebutuhan konsumennya
di seluruh dunia.
Visi
dan Misi Nestle
Nestle mencoba
memberikan dan memfasilitasi yang terbaik untuk kehidupan masyarakat melalui
cara hidup mereka di dunia dengan memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan
solusi Nestle memberikan kontribusi pada kualitas kehidupan yang lebih baik. Nestle
selalu memperhatikan lingkungan sekitar dengan cara menciptakan lingkungan
sehat bagi semua orang di seluruh dunia, pihak Nestle merealisasikan keinginan
nya untuk memberikan dan menciptakan lingkungan yang sehat untuk semua orang di
seluruh dunia dengan mengadakan kerjasama dengan para ahli untuk memberikan dan
mengantisipasi masalah-masalah tentang lingkungan sehat bagi seluruh dunia.
Tujuan
Nestle
Nestle berkeinginan
kuat untuk memberikan produk-produk yang sehat bagi masyarakat luas di seluruh
dunia sehingga orang-orang di seluruh dunia dapat terjamin kesehatan nya dengan
hadir nya produk-produk Nestle yang terjamin kualitasnya. Selain itu Nestle
mempunyai tujuan seperti kebanyakan perusahaan lainnya yaitu ingin dapat
bersaing dengan perusahaan lain nya dengan persaingan yang sehat dan dapat
menguasai pasar dunia. Sekarang tujuan dari perusahaan Nestle untuk menguasai
pasar dunia secara sehat sudah hampir terwujud dengan menggunakan strategi
pasar yang bagus serta kerja keras Nestle semakin kuat dan berkembang dengan
pesat.
Kinerja Perusahaan
Di pasar dunia
sekarang Nestle menunjukkan grafik yang sangat menanjak dari tahun ke tahun,
hal ini terbukti dengan sudah banyak nya pabrik-pabrik yang berdiri di hampir
seluruh dunia. Nestle selalu memberikan sesuatu yang baru setiap waktu ke
waktu, Nestle juga menghadirkan produk-produk yang baru dengan berbagai bentuk
kemasan yang baru sehingga harga dari produk Nestle dapat terjangkau oleh semua
kalangan masyarakat luas di seluruh dunia. Selain kegiatan-kegiatan yang
bersifat komersial Nestle pun mengadakan kegiatan-kegiatan sosial dengan
memberikan santunan kepada yayasan-yayasan soial di seluruh dunia.
Jaringan Internasional
Nestle adalah
bentuk usaha Joint Venture dengan menggunakan bentuk usaha ini Nestle mempunyai
keuntungan yaitu perusahaan dapat mengambil manfaat dari mitra lokalnya
mengenai pengetahuan tentang kondisi persaingan, budaya, bahasa, sistem politik
dan sistem bisnis di negara dimana perusahaan akan didirikan. Ketika
perkembangan biaya dan atau risiko pembukaan pasar luar negeri tinggi, suatu
perusahaan dapat mengambil keuntungan dengan cara berbagi biaya dan atau risiko
ini dengan mitra local, Sehingga Nestle dapat berkembang dengan cepat dan
terjalin hubungan yang kuat.
Prospek
Pengembangan Pasar Internasional
Pada
era globalisasi perdagangan dewasa ini, kondisi persaingan semakin ketat dimana
masing-masing negara saling membuka pasarnya. Pengembangan produk Nestle selau
melakukan pengembangan produk dengan memperhatikan selera konsumen agar dapat
di terima dan bersaing di pasar internasional. Dampak krisis keuangan dunia
dianalisa tidak akan berpengaruh terhadap konsumsi produk Nestle mengingat
kecilnya sharing pengeluaran rumah tangga. Selama supply produk-produk Nestle
tetap terjamin dengan harga yang masih reasanable, maka kemungkinan
Pengembangan industri pengolahan produk Nestle akan tetap menarik dan pengaruh
krisis financial global tidaklah signifikan.
Strategi
Pasar Internasional
Nestle, perusahaan
consumer goods terkemuka di dunia, berusaha keras dalam melakukan inisiatif
optimisasi biaya terutama dalam hal manufaktur, dan berhasil melakukan
penghematan sekitar CHF 10 miliar. Program efisiensi operasional yang
dicanangkan oleh Nestle berhasil mencatatkan sukses, dimana penghematan yang
dilakukan melampaui target sebesar CHF 1 miliar pada 2007. Jika dihitung dari
tahun 1996, maka Cost of Goods Sold (COGS)/Harga Pokok Penjualan (HPP) sudah
menurun dari 52.1% pada 1996 menjadi kurang dari 42% di tahun 2007. Kunci
pencapaian ini adalah dari penghematan.
Kemudian strategi
Nestle dalam membidik produk yang punya value-added lebih tinggi, dimana porsi
COGS lebih kecil dibandingkan dengan harga jual juga mengambil peran penting.
Peningkatan dalam COGS pada 2007, terutama berasal dari inflasi akibat
membumbungnya harga komoditas, terutama pertanian.
Nestle melakukan
berbagai macam bentuk strategi yaitu dengan memberikan Inovasi dan renovasi,
menjalin komunikasi dengan baik kepada konsumen.
Konsep
Pemasaran Internasional
Langkah berikutnya
bagi petugas pemasaran Nestle adalah menetapkan objektif untuk volume, pangsa
pasar, penjualan, dan pendapatan, mereka harus memutuskan bagaimana
mengimplementasikan usaha pemasaran. Bagaimana seharusnya Nestle mengelola dan
mengimplementasikan usaha pemasaran nya. Apakah Nestle harus melancarkan
operasi pemasaran langsung di pasar sasaran atau menggunakan agen atau
perwakilan. Bila Nestle menggunakan agen atau perwakilan, berapa banyak
dukungan yang sebaiknya Nestle berikan, dan bagaimana sebaiknya Nestle
berkomunikasi dengan konsumen. Terutama, bagaimana memastikan bahwa Nestle akan
mendapatkan umpan balik pasar yang akurat dan tepat waktu dari agen-agen
Nestle, dan bagaimana.
Nestle dapat
memastikan bahwa Perusahaan menyampaikan kepada semua agen dan perwakilan
informasi yang perusahaan perlukan agar dapat mewakili PT.Nestle di pasar.
Rantai nilai memberi kerangka kerja untuk memfokuskan pada tugas pemasaran.
Alternatif strategi untuk memasuki dan perluasan pasar harus memastikan bahwa
kegiatan rantai nilai yang diperlukan, dilaksanakan dan dipadukan.
Penyelesaian yang paling
sederhana adalah melakukan konfigurasi rantai nilai di luar negeri yang sama
seperti di negara sendiri, hal ini mungkin penyelesaian yang paling efektif,
karena organisasi mungkin memiliki ketrampilan dan pengalaman yang dibutuhkan
untuk melaksanakan kegiatan rantai nilai di pasar sasaran. Perusahaan Nestle
mempunyai keunggulan bersaing di pasar dunia dalam kegiatan hulu maupun hilir,
proses manufaktur dan distribusi.
Konsep
Multinasional
Bagi perusahaan
multinasional seperti PT Nestle, Nestle mempunyai konsep multinasional dengan
mengadakan program creating shared value (CSV). CSV merupakan kegiatan bisnis
yang menciptakan keuntungan atau manfaat bagi perusaahn dan masyarakat dalam
jangka panjang.
Konsep CSV di
adopsi dari Chairman Nestle S.A., Peter Brabeck-Letmathe”bahwa tantangan
sesungguhnya bagi sebuah perusahaan adalah bagaimana mampu memberikan manfaat
bagi masyarakat dalam jangka panjang," kutipan Peter Brabeck.CSV Nestle
ini fokus pada tiga bidang, yakni nutrisi, air, dan pembangunan masyarakat
perdesaan. Alasannya, sebagai perusahaan makanan dan minuman, basis Nestle
berada pada bisnis ini. Di bidang nutrisi dan kesehatan dikembangkan program
Nestle Health Zone, Dancom Parenting Center, penyuluhan nutrisi seimbang menuju
sehat, dan informasi tentang sepuluh tanda umum anak bergisi baik. Program ini
membidik siswa sekolah dasar, anak jalanan, panti asuhan, yayasan, kader
posyandu, dan aktivis lingkungan dalam pencegahan AIDS.
Sejak 1994 Nestle
secara terus menerus membina petani kopi di hampir seluruh dunia. Hasil
pembinaan membuat petani terampil menghasilkan standar kopi dunia sehingga
Nestle menyerap lebih dari 20.000 ton biji kopi untuk pasar lokal dan
internasional. Kemudian bermitra dengan 300 ribu peternak dan menyerap 5500
ribu liter susu.
Perangkat utama
Nestle dalam mencapai efisiensi operasional antara lain adalah GLOBE yang
memungkinkan berbagai cabang Nestle di seluruh dunia ‘berbicara’ dalam satu
bahasa sama, definisi sama, perangkat sama dan ukuran sama pula. Program GLOBE
menghilangkan kompleksitas yang tidak perlu dalam sebuah proses dan menjadikan
Nestle sebagai perusahaan yang saling berketerkaitan.
Nestle meluncurkan
proyek GLOBE (Global Business Excellence)yang merupakan proyek terbesar Nestle
selama 135 tahun berdirinya perusahaan ini. Tujuan dari proyek GLOBE adalah
meningkatkan kinerja dan efisiensi bisnis Nestle di seluruh dunia. Proyek GLOBE
ini merupakan sistem ERP (enterprise resource planning) yang menggunakan
software SAP. Implementasi mySAP.com termasuk Workplace, SAP R/3, BW, APO, CRM,
EBP dan Knowledge Warehouse. Proyek ini terbagi menjadi empat kegiatan pokok,
yaitu Business Excellence, Data Standard&Data Management, Information Technology
dan Global Template.
Globe memfasilitasi
adanya fleksibilitas, sehingga Nestle bisa menggunakan berbagai model bisnis
yang berbeda, baik itu produk premium global-driven seperti Nespresso, bisnis
yang dikelola secara regional seperti PetCare dan bisnis sangat lokal seperti
Culinary, bisnis yang berdiri terpisah seperti Jenny Craig atau bisnis yang
service-driven (Gerber Life). GLOBE memungkinkan tiap bisnis untuk beroperasi
dengan strukturnya yang paling optimal dan untuk mendorong timbulnya
permintaan.
GLOBE terdiri dari
praktik-praktik terbaik dari internal maupun eksternal, yang kemudian diadopsi
oleh seluruh penjuru organisasi dengan cepat. Praktik ini etrdiri dari berbagai
aspek organisasi, mulai dari Food Quality. Health & Safety, Pricing- The
Nestle Way, Supply Chain Management dan Marketing. Manfaat besar yang diperoleh
melalui GLOBE antara lain adalah: manajemen supply chain lebih baik dengan cara
mengurangi modal kerja dan penghematan, juga mempercepat proses peluncuran
produk ke pasar, sehingga menyediakan produk yang baru demi mendorong
pertumbuhan.
Proyek GLOBE memang
sudah tepat dicanangkan Nestle karena ERP sistem sekarang sudah menjadi
kebutuhan perusahaan-perusahaan global yang ingin tetap kompetitif di
persaingan bisnis global. Dengan ERP sistem ini maka perusahaan bisa
mensinergikan keseluruhan proses bisnis yang ada di perusahaan sehingga dicapai
proses bisnis yang efisien dan efektif, serta memberikan kemudahan terjadinya
“sharing knowledge” antar masing-masing bagian.
Praktik ini yang
umumnya memang saving-driven, namun juga berfokus pada bagaimana melayani pelanggan
dengan lebih baik, dan memberikan produk yang lebih segar dan berkualitas
tinggi, yang merupakan driver utama dari permintaan. Keunggulan operasional ini
merupakan keunggulan kompetitif Nestle dibandingkan dengan lawan-lawannya. Jika
pada umumnya sulit untuk menekan biaya selagi mempertahankan value yang ada,
maka Nestle mampu melakukannya dengan sangat baik.
Proyek GLOBE memang
sudah tepat dicanangkan Nestle karena ERP sistem sekarang sudah menjadi
kebutuhan perusahaan-perusahaan global yang ingin tetap kompetitif di
persaingan bisnis global. Dengan ERP
sistem ini maka perusahaan bisa mensinergikan keseluruhan proses bisnis yang
ada di perusahaan tersebut sehingga dicapai proses bisnis yang efisien dan
efektif, serta memberikan kemudahan terjadinya “sharing knowledge” antar
masing-masing bagian. Diversifikasi akan menambah biaya dan hambatan bagi unit
bisnis yang sudah ada.
Hambatan dan biaya
tersembunyi (hidden costs) yang dibebankan kepada unit bisnis, secara terencana
harus dapat dikurangi. Pemegang saham memiliki kesiapan untuk melakukan
diversifikasi sendiri dengan memilih portofolio bisnis yang resiko dan
return-nya sesuai dengan preferensi mereka. Hal ini menandakan strategi
korporasi tidak dapat sukses kecuali ia dapat memberikan tambahan nilai bagi
shareholders, dan industri di mana unit bisnis baru yang dibentuk memiliki
struktur yang mendukung dihasilkannya return yang lebih tinggi dari biaya
modal. Pertimbangan lain dalam membangun strategi korporasi adalah apakah unit
bisnis baru dapat menghasilkan keunggulan bersaing dari hubungannya dengan
unit-unit bisnis lain atau dengan induk perusahaan. Ada empat konsep strategi
korporasi yang telah banyak diaplikasikan: portfolio management, restructuring,
transferring skills, dan sharing activities. Portfolio management mendasarkan
pada sejumlah asumsi vital. Diversifikasi dapat dilakukan melalui beberapa cara
seperti akuisisi, merger, atau membangun unit bisnis baru (greenfield company).
Melalui strategi restructuring, perusahaan Nestle mencari perusahaan yang tidak
terlalu maju (undeveloped), sedang sakit, atau yang sedang menghadapi kesulitan
akibat perubahan lingkungan bisnis yang tidak dapat diatasi. Perusahaan induk Nestle melakukan intervensi
dengan mengubah tim manajemen, mengubah strategi bisnis, memasukkan (infused)
teknologi baru, atau menjual/menutup unit-unit yang tidak efisien atau yang
tidak terkait langsung dengan kompetensi inti unit bisnis terkait. Dalam
transferring skills, terjadi sinergi dan proses aktif untuk mengubah strategi atau
operasional unit bisnis. Proses perubahan dalam suatu unit bisnis sebagai
sasaran transfer ketrampilan harus spesifik dan dapat dikenali. Hampir mirip
dengan transferring skills, dalam sharing activities antar unit bisnis
menggunakan beberapa sumber daya dalam value chain secara bersama. Pada tataran
global, variabel penentu keunggulan bersaing sangat berbeda dari persaingan
domestik. Untuk dapat sukses di arena bisnis global, pertama perusahaan Nestle
perlu mengubah diri menjadi pelaku usaha internasional (multidomestic
competitor),Yang memungkinkan anak-anak perusahaan Nestle (subsidiaries) dapat
bersaing secara independen di berbagai pasar domestik. Selanjutnya, perusahaan
induk berevolusi menjadi organisasi global (global competitor) yang mampu mengadu
seluruh system produk dan posisi pasarnya melawan berbagai pemain global
lainnya. Tantangan bagi global competitor adalah membangun dan sekaligus
menerapkan strategi korporasi yang dilandasi oleh pemikiran: inovasi stratejik
apa yang perlu terus diupayakan sehingga perusahaan memiliki keungulan
global. Selain konsep strategi-strategi
di atas Nestle menggunakan strategi merek monolitik, dualitik atau multilitik
yang bergantung pada keseimbangan antara investasi finansial yang ditanamkan
dengan manfaat strategis dan finansial yang hendak dicapai dari investasi ini.
Lantaran strategi merek monolitik dan dualitik memakai satu nama merek yang
sama untuk berbagai produk, nilai merek (brand value) dari merek yang sukses
diharapkan bisa dieksploitasi. Kapitalisasi pada nama merek bisa menghasilkan
keuntungan finansial yang signifikan terhadap pengembangan merek yang sifatnya
berkelanjutan.
Kesimpulan
:
Nestle adalah perusahaan multinasional yang
sangat besar serta perusahaan yang dapat merajai pasar makanan di pasar dunia
dan Berdasarkan hasil penelitian dari data-data yang di dapat, maka penulis
memberikan saran yang mungkin dapat di jadikan masukan dan perbaikan di masa
yang akan datang adalah sebagai berikut :
1.
Sebaik
nya perusahaan lebih meningkatkan lagi ketelitian dalam pelaksanaan manajemen
operasi pada perusahaan, terutama dalam memperhatikan pengalaman serta produk
yang di hasilkan oleh perusahaan.
2.
Sebaik
nya perusahaan lebih meningkatkan kinerja karyawan nya supaya dapat
mengoptimalkan potensi dari sumber daya manusia yang ada di perusahaan serta
menanamkan kesadaran akan tanggung jawab terhadap tugas yang di berikan
perusahaan.
3.
Sebaik nya perusahaan lebih menekankan lagi
peraturan-peraturan yang ada di dalam setiap cabang-cabang perusahaan di setiap
Negara sehingga dapat menjadi dasar yang kuat untuk dapat lebih mengembangkan
dan menjaga eksistensi perusahaan di pasar dunia.
Sumber :
https://www.nestle.co.id/ina/tentangnestle/sejjarahnestl%C3%A9indonesia/home